Powered By Blogger

Selasa, 02 Oktober 2012



1.Definisi Cloud Computing
Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan")  tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain."
Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi Cloud Computing ini adalah iCloud.
 2. Manfaat Cloud Computing
2.1. Hemat Biaya
Pengunaan teknologi Cloud Computing membantu para perusahaan untuk menghemat biaya dalam hal-hal berikut ini :
  • Mengurangi biaya infrastrukur kebutuhan komputer
  • Pengurangan biaya Listrik
  • Tidak perlu membeli software dasar untuk aplikasi
  • Mengurangi tenaga IT Profesional sehingga menghemat biaya perawatan.

2.2. Meningkatnya Kapasitas
Kapasitas cloud computing memang tergantung pada biaya sewa, namun teknologi cloud computing bisa menyimpanan data pada cloud computing lebih besar daripada komputer pribadi.

2.3. Availability
Availability berarti cloud computing mempunyai jaminan dapat diakses 7 x 24 jam dari mana saja dan kapan saja.

Teknologi Cloud Computing memang sekarang lagi tren dalam dunia bisnis karena mampu memberikan solusi bagi perusahaan-perusahaan untuk penghematan biaya dan kemudahan dalam berbisnis. 
2.4. Document Recovery 
Salah satu keunggulan tersendiri implementasi teknologi cloud computing adalah adanya document recovery apabila terjadi suatu bencana alam yang menyebabkan perangkat-perangkat pada perusahaan rusak. Tentunya kekuatan infrastruktur penyedia layanan serta adanya kehandalan dan backup data secara berkala menjadikan keunggulan tersendiri dalam proses Disaster Recovery Planning maupun Business Continuity Plan. Selain itu adanya tingkat keamanan perlindungan data dan privacy terhadap data internal perusahaan merupakan bahasan tersendiri terlepas dari lingkup pemanfaatan teknologi cloud computing sebagai penunjang e-business dalam kaitannya dengan disaster recovery planning.
Dengan menggunakan pemanfaatan teknologi cloud computing, perusahaan pelaku bisnis baik yang melakukannya secara offline maupun online dapat sedikit bernafas lega. Karena, dengan teknologi tersebut dapat dengan mudah untuk melakukan replikasi data perusahaan yang penting akibat terjadinya suatu bencana yang diakibatkan oleh banyak hal karena secara rasional Disaster Recovery Planning merupakan salah satu metode perencanaan preventif untuk pengelolaan secara rasional dan cost effctive terhadap bencana yang telah dan akan terjadi.

3. Prinsip Kerja Cloud Computing
Cloud Computing berakar dari konsep flexibility dan on-demand. Flexibility atau fleksibel memungkinkan komputasi menjadi sesuatu yang mudah. On-demand atau saat itu juga, memungkinkan komputasi dapat dilakukan setiap saat sesuai kebutuhan kita. Prinsip flexibility dan on-demand dimanifestasikan dengan perwujudan komputasi sebagai sebuah layanan (as a service) yang dapat digunakan secara mudah dan fleksibel setiap kali user membutuhkannya. Kemudahan dan fleksibilitas tersebut diperoleh user dengan memanfaatkan akses internet. Oleh karena itu, Cloud Computing menunjukkan adanya sebuah kolaborasi antara teknologi internet sebagai media komunikasi dan informasi dengan teknologi komputasi.

4.  Klasifikasi Layanan Cloud Computing
Secara umum, layanan Cloud Computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi/perangkat lunak, platform, dan infrasturktur (Software as a Service, Platform as a Service, dan Infrastructure as a Service)
4.1  Software as a Service (Saas)
Pada SaaS, aplikasi atau perangkat lunak yang kita gunakan tersedia di internet. Lebih sederhana berlangganan software, dibandingkan dengan membelinya karena masalah maintenance dan support telah diurus oleh Cloud Provider dan kita tinggal menggunakannya. Tetapi SaaS dapat menjadi pedang bermata dua apabila kita sering menggunakan perangkat lunak tertentu. Bisa-bisa biaya yang dikeluarkan jika menggunakan software pada Cloud lebih tinggi daripada jika kita memiliki perangkat lunak tersebut di komputer kita.
4.2  Platform as a Service (PaaS)
Pada lapis Platform as a Service, kita dapat men-deploy aplikasi yang kita buat di Cloud. Maksudnya, kita dapat membuat aplikasi, dan aplikasi tersebut kita host di Cloud Provider. Bisa juga, kita tidak perlu menginstal software untuk membuat aplikasi, tetapi kita juga dapat mendesain aplikasi, membangun, men-deploy, dan meng-host aplikasi kita di internet. PaaS juga dikenal dengan Cloudware.
4.3  Infrastructure as a Service (IaaS)
Pada lapis infrastruktur ini, seakan-akan kita mempunyai perangkat keras dan segala isinya pada remote server, termasuk perangkat lunak didalamnya. Maka dari itu, sinonim dari layer/lapisan ini adalah Everything as a Service (XaaS). Sinonim lainnya adalah Hardware as a Service. Secara sederhana, kita “menyewa” infrastruktur atau hardware provider Cloud Computing, seperti server space, network equipment, memory, CPU cycle, dan storage space.
5.Contoh Perusahaan Pemberi Layanan Cloud Computing
    1. SaaS
      1. Google, contoh layanannya: Google Docs, Gmail, GoogleCalendar, dll.
      2. Microsoft, contoh layanannya: Microsoft Office Web Apps, Microsoft Office Communication Online, Microsoft Dynamics CRM, dll.
    2. PaaS
      1. Google, contoh layanannya:  Google App Engine, Google Web Toolkit, dll.
      2. Microsoft, contoh layanannya:  Microsoft Windows Live, Microsoft Windows Azure, dll.
      3. Force web, contoh layanannya: Force.com
    3. IaaS
      1. Amazon Web Service, contoh layanannya:  Amazon Elastic Compute Cloud (EC2)
      2. Skytap, contoh layanannya: Skytap Cloud(TM)
      3. Hexagrid, contoh layanannya: V3Cloud Reseller Program
      4. Microsoft, contoh layanannya: Windows server hyper V






0 komentar:

Posting Komentar